Selasa, 21 November 2017

KEHAMILAN

sebenarnya siklus itu seperti roda yang entah dari mana kita mulainya. seperti duluan mana ayam sama telur.... hehe. Begitu juga dengan siklus kehidupan. Enaknya bahas dari mana dulu ya,,, kehamilan atau dari anak-anak... sepertinya ngga usah diambil pusing ya, langsung aja saya akan coba mulai dari salah satunya yaitu kehamilan. silahkan simak dan beri masukan artikel ini ya,,,

KEHAMILAN
Pada sesi ini akan kita pelajari proses kehamilan yang terjadi pada tubuh wanita tahap demi tahap, mulai dari ovulasi, konsepsi, hingga implantasi dalam rahim.
Semua tahapan itu sungguh-sungguh luar biasa amazing atas kehendak-Nya. Kita tidak dapat mengetahui secara pasti kapan terjadinya konsepsi atau pembuahan, dimana pada saat itulah mulai terjadinya proses kehamilan.
Karena sulit diketahui, maka untuk menghitung usia kehamilan dokter dan profesi kesehatan lainnya berpatokan pada hari pertama haid terakhir (HPHT) yang mudah diketahui (diingat) walaupun sebenarnya HPHT itu kira-kira 2 minggu lebih awal sebelum konsepsi terjadi.

Proses kehamilan dimulai saat terjadinya konsepsi (pembuahan), sebelum konsepsi terjadi ada hal-hal yang terjadi pada tubuh wanita, yaitu: Ovulasi 

1. Ovulasi terjadi ketika sel telur (ovum) keluar dari sarangnya (ovarium=indung telur), ceritanya begini: di dalam ovarium terdapat kantung-kantung (folikel) yang berisi cairan dan sel telur, pada suatu ketika folikel menjadi matang kemudian pecah maka keluarlah sel telur yang ada di dalamnya tadi.
Ovulasi ini normalnya terjadi setiap bulan sesuai siklus menstruasi dan rata-rata terjadi sekitar dua minggu sebelum periode (siklus) mens berikutnya. Kenaikan Hormon Setelah telur meninggalkan folikel, folikel berkembang menjadi sesuatu yang disebut korpus luteum. Korpus luteum melepaskan hormon yang membantu menebalkan lapisan rahim, untuk mempersiapkan ketika terjadi proses kehamilan nantinya.
Telur Berjalan ke Tuba Fallopi Setelah telur dilepaskan, ia bergerak ke tuba falopi. Sel telur tinggal di sana selama sekitar 24 jam, menunggu sel sperma untuk membuahi. Semua ini terjadi, rata-rata, sekitar dua minggu setelah hari pertama menstruasi terakhir atau masa ini disebut juga dengan masa subur. Telur memiliki hanya 12 sampai 24 jam sedangkan sperma bisa bertahan selama sekitar 72 jam pada saluran reproduksi wanita. Oleh karena itu, disimpulkan bahwa masa subur wanita itu lamanya 4 hari, yakni hari ke 12 – 16 dihitung dari hari pertama menstruasi. Jika sel telur tidak dibuahi Jika tidak ada spe*ma yang masuk untuk membuahi sel telur, maka tidak terjadi proses kehamilan dan sel telur akan bergerak menuju rahim (uterus) kemudian hancur. Kadar hormon yang dihasilkan korpus luteum tadi kembali normal sehingga lapisan rahim yang menebal tadi menjadi luruh, inilah yang disebut dengan menstruasi atau haid.

2. Fertilisasi (pembuahan) Jika salah satu sel sp*rma masuk ke tuba fallopi dan bertemu sel telur yang telah menanti, maka terjadilah fertilisasi (pembuahan), proses kehamilan dimulai dari sini. Sel telur akan mengubah dirinya sehingga tidak ada sp*rma lain bisa masuk (membuahi). Pada saat pembuahan, gen bayi dan jenis kelaminnya ditetapkan pada saat itu juga. Jika yang membuahi sp*rma yang berkromosom Y, maka jadi anak laki-laki. Jika yang membuahi berkromosom X, maka jadi anak perempuan. proses kehamilan dan pembuahan proses kehamilan : ovulasi, pembuahan, implantasi.

3. Implantasi Telur yang telah dibuahi (zigot) tetap dalam Tuba Fallopi selama sekitar tiga sampai empat hari, tetapi dalam waktu 24 jam setelah dibuahi, zigot mulai membelah diri (zigot yang sudah membelah disebut embrio) sangat cepat menjadi banyak sel.
Embrio terus membelah ketika bergerak perlahan-lahan melalui tuba falopi menuju rahim. Ketika sampai rahim embrio akan menempel dan tertanam dalam dinding rahim yang sudah menebal (lahan subur), inilah yang disebut implantasi (penanaman). Beberapa wanita mengalami spotting atau sedikit bercak pendarahan selama satu atau dua hari sekitar waktu implantasi. Lapisan rahim semakin tebal dan leher rahim disegel oleh plug lendir sampai bayi lahir. 
Dalam minggu pertama, hormon yang disebut human chorionic gonadotropin (hCG) dapat ditemukan dalam darah. Hormon ini dibuat oleh sel-sel yang akhirnya menjadi plasenta. Hormon beta-hCG inilah yang dideteksi pada tes pack atau tes kehamilan. Kapan waktu yang tepat melakukan tes kehamilan? Human Chorionic Gonadotrophin (hCG) adalah hormon kehamilan yang terdapat dalam darah dan dapat terdeteksi pada urin. Hormon kehamilan ini ada bukan pada saat terjadinya pembuahan, melainkan diproduksi oleh sel-sel yang membentuk plasenta. Oleh karena itu, dibutuhkan waktu tiga sampai empat minggu dari hari pertama haid terakhir untuk mendapatkan kadar hCG yang cukup tinggi sehingga dapat dideteksi dengan alat tes kehamilan. Jadi, waktu yang tepat melakukan tes kehamilan yaitu paling cepat 3 – 4 minggu setelah hari pertama haid terakhir.




Untuk selanjutnya tahap pengembangan kehamilan disebut trimester, atau periode per tiga bulan, karena perubahan yang berbeda yang terjadi pada setiap tahap. Ada 3 trimester kehamilan, selama hamil 9 bulan, yaitu: Kehamilan trimester I Kehamilan trimester II Kehamilan trimester III Itulah beberapa tahapan proses kehamilan mulai dari ovulasi hingga implantasi, semoga bermanfaat. Untuk penjelasan tentang rahim yang lebih detil bisa klik rahim.
Bersumber dari: Memahami Proses Kehamilan, Tahap Demi Tahap - Mediskus


https://mediskus.com/wanita/proses-kehamilan

RAHIM

Uterus (Rahim)

A. PENGERTIAN UTERUS (RAHIM)
Uterus atau yang juga kita kenal dengan sebutan rahim adalah organ kompleks yang merupakan bagian dari sistem reproduksi pada wanita. Uterus manusia terletak di bawah pusat, tepatnya di daerah pinggul. Biasanya panjang uterus adalah sekitar 7 – 7,5 cm, lebar 5 cm, dan tebal 2,5 cm. Dinding uterus tebalnya sekitar 1,25 cm dan berat uterus biasanya sekitar 60 gram. Fungsi utama dari uterus adalah sebagai tempat hidup dan tumbuhnya janin sebelum dilahirkan.
Pengertian, Struktur, Fungsi Uterus
UTERUS

B. STRUKTUR DAN BAGIAN BAGIAN UTERUS (RAHIM)
Sebagian besar komponen penyusun uterus adalah otot yang dapat melakukan relaksasi dan kontraksi seseuai dengan pertumbuhan dan perkembangan janin di sekitarnya. Berdasarkan strukturnya uterus dibagi menjadi beberapa bagian :
1. Fundus Uteri
Fundus uteri adalah bagian atas uterus yang mirip dengan kubah. Pada bagian ini Tuba Falloppi masuk ke uterus Pada masa kehamilan, tinggi dari fundus uteri dapat membantu untuk memperikaran usia kehamilan seseorang.
2. Korpus Uteri
Korpus uteri adalah bagian badan uterus yang paling utama dan terbesar. Korpus uteri akan tampak menyempit di bagian bawahnya dan berlanjut sebagai serviks.
3. Serviks Uteri
Serviks uteri atau yang juga sering kita sebut sebagai serviks saja merupakan bagian penonjolan ke dalam vagina pada dinding depan uterus. Serviks uteri terdiri dari dua bagian,yaitu
  • Pars vaginalis atau yang biasa juga disebut porsio serviks
  • Pars Supravaginalis , bagian serviks uteri yang terletak di atas vagina
Saluran yang terbentuk pada serviks disebut kanalis serviks, saluran ini berupa saluran lonjong dengan panjang sekitar 2,5 cm. Pintu saluran serviks yang berada di dalam uterus disebut ostium uteri internum, sedangkan pintu yang berada di vagina disebut ostium uteri eksternum.
Struktur Uterus
STRUKTUR UTERUS
Dari dalam ke luar Dinding uterus disusun oleh 3 lapisan utama, yaitu
1. Endometrium
Merupakan lapisan selaput lendir yang disusun oleh jaringan epitel, kelenjar dan banyak pembuluh darah. Epitel penyusunnya adalah epitel selapis silindris, banyak kelenjar yang memproduksi lendir pada bagian ini. Dua pertiga bagian ats dari uterus dalam dilapisi oleh epitel silindris dengan selaput lendir, sedangkan bagian sepertiga bawahnya dilapisi oleh epitel berlapis gepeng yang menyatu dengan epiter vagina. Endometrium merupakan lapisan yang memegang peran penting selama proses menstruasi (haid). Dinding endometrium inilah yang akan luruh bersamaan dengan sel ovum matang yang tidak dibuahi saat masa menstruasi.
2. Myometrium
Myometrium merupakan lapisan otot yang disusun oleh kumpulan otot polos. Bagian dalam lapisan ini kebanyakan disusun oleh otot yang berbentuk sirkuler (melingkar), sedangkan bagian luarnya berbentuk longitudinal, dan diantara kedua lapisan tersebut terdapat lapisan oblik (lapisan paling kuat dan mengandung banyak pembuluh darah). Myometrium merupakan lapisan dinding yang paling tebal dari uterus. Fungsinya juga sangat penting pada masa pertumbuhan dan perkembangan janin.
3. Perimetrium
Perimetrium merupakan lapisan terluar dari uterus, lapisan ini juga sering disebut dengan lapisan serosa. Perimetrium Merupakan membran berlapis ganda yang akan berlanjut ke abdomen dan disebut peritoneum.
Uterus sebenarnya terapung di dalam rongga pelvis. Untuk mendukung posisinya tersebut ada beberapa jaringan ikat dan ligamentum yang menjadi penyokongnya sehingga dapat terfikasasi dengan baik, berikut adalah beberapa ligamen tersebut :
  • Ligamentum Kardinale Sinistrum Et Dekstrum, merupakan ligamentum terpenting yang mencegah uterus agar tidak turun. Ligamentum ini terdiri dari jaringan tebal yang berjalan dari serviks dan puncak vagina menuju arah samping dinding perlvis.
  • Ligamentum Sakro Uterinum Sinistrum Et Dekstrum, ligamentum ini berfungsi untuk menahan uterus agar tidak terlalu banyak bergerak, baik ke kiri maupun ke kanan.
  • Ligamentum Rotundum Sinistrum Et Dekstrum, ligamentum yang mempertahankan uterus dalam posusunya dari sudut fundus uteri kiri ke kanan. Pada masa kehamilan, seorang wanita biasanya merasa sakit saat berdiri di derah pangkal paha karena tarikan dari ligamentum rotundum yang berkontraksi.
  • Ligamentum Latum Sinistrum Et Dekstrum, Sebenarnya ligamentum ini tidak banyak membantu dalam fiksasi uterus, ia merupakan bagian dari peritoneum yang meliputi uterus dan tuba falloppi dan berbentuk sebagai lipatan.
  • Ligamentum Infundibulo Pelvikum, ligamentum yang memfiksasi tuba fallopi danovarium ke dinding pelvis.
C. FUNGSI UTERUS (RAHIM)
  • Fungsi utama dari uterus adalah sebagai tempat pertumbuhan dan perkembangan dari hasil pembuah sel ovum oleh sel sperma. Hasil fertilisasi ini akan tumbuh dan berkembang menjadi janin, ukurannya akan terus bertambah hingga tiba waktunya melahirkan.
  • Uterus juga berfungsi untuk mengalirkan darah ke organ seksual selama berhubungan intim.
  • Uterus juga dapat mempermudah proses persalinan dengan kontraksi otot – otot penyusunnya.
  • Komponen penyusun dari uterus dapat membantu organ lain seperti kandung kemih, usus, tulang pelvis untuk menjalankan fungsinya dengan normal. 

sumber: www.ilmudasar.com

PARADIGMA KEBIDANAN

langkah awal menjalankan sesuatu adalah memahami dan mengerti apa yang akan dijalankan. ingin kuliah dan menjadi seorang bidan haruslah mengetahui terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan kebidanan. dibawah ini akan mencoba menjabarkan dan menjelaskan bagian-bagiannya

A. Latar belakang
            Dalam konsep kebidanan kita mengenal adanya istilah paradigma dan asuhan kebidanan. Sebagaimana kita tahu paradigma berasal dari bahasa Latin/Yunani, yang berarti model/pola. Paradigma juga berarti pandangan hidup, pandangan suatu disiplin ilmu/profesi. Sedangkan istilah asuhan kebidanan adalah penerapan fungsi, kegiatan, dan tanggung jawab bidan dalam pelayanan yang diberikan kepada klien yang memiliki kebutuhan dan atau masalah kebidanan (kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir, keluarga, kesehatan reproduksi ,dan pelayanan kesehatan masyarakat). Dalam penjelasannya paradigma dan asuhan kebidanan memiliki keterkaitan atau timbal balik.
            Dalam konsep kebidanan, paradigma dan asuhan kebidanan memiliki peran yang berkaitan. Namun masih banyak sebagian orang yang belum mengetahui keterkaitan keduanya. Oleh karena itu, dalam makalah ini penulis akan memberikan penjelasan mengenai keterkaitan keduanya yakni manfaat paradigma dikaitkan asuhan kebidanan. Diharapkan makalah ini memberikan informasi dan bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita semua, amin.
Untuk mengetahui lebih dalam tentang paradigma kebidanan, komponen – komponennya serta manfaat dan penerapan dalam kehidupan sehari-hari mari kita simak penjelasannya
 

B.       Pengetian Paradigma Kebidanan
Paradigma adalah cara pandang seseorang terhadap suatu objek. Dikaitkan dengan kebidanan, Paradigma kebidanan adalah suatu cara pandang bidan dalam memberikan pelayanan kebidanan. Perlu diketahui bahawa keberhasilan pelayanan kebidanan sangat dipengaruhi oleh pengetahuan, sikap dan keterampilan bidan serta cara pandang bidan dalam kiatan atau hubungan timbal balik antara manusia.
Komponen paradigma kebidanan
            Dalam paradigma kebidanan terdapat 5 komponen yaitu :
1. Wanita
Seorang bidan harus mempunyai pandangan bahwa seorang wanita adalah seorang manusia, sedangkan manusia adalah makhluk bio – psiko – cultural – spiritual yang utuh dan unik.
• Bio artinya wanita adalah makhluk biologis yang memerlukan kebutuhan sesuai dengan tingkat perkembangannya untuk kelangsungan hidup.
• Psiko artinya wanita mempunyai sisi kejiwaan harus diperhatikan dalam setiap memberikan pelayanan.
• Sosio artinya wanita adalah makhluk yang selalu berinteraksi dengan orang lain dan membutuhkan orang lain.
• Kultural artinya wanita adalah makhluk yang berbudaya atau memiliki kebiasaan – kebiasaan tertentu.
• Spiritual artinya wanita adalah makhluk yang secara fitrah akan selalu membutuhkan tuhan sebagai sandaran.
• Utuh artinya pandangan kita kepada seorang wanita sebagai makhluk bio – psiko – sosio – cultural dan spiritual etrsebut harus dipandang secara menyeluruh, tidak bias hanya dipandang dari segi biologisnya saja, atau psikologisnya saja karena sisi tersebut menjadi satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
• Unik artinya wanita adalah makhluk yang berbeda antara satu dengan yang lain, baik dari segi bio, psiko, sosio, cultural maupun spiritualnya.
Menurut Abdul Rachman Husein, Wanita adalah seorang ibu sekaligus pendidik yang luar biasa.Menurut Abdurrahman Umairah, wanita adalah manusia yang mulia dan bernilai karena memiliki sifat kemanusiaan yang tinggi. Selain itu bidan harus punya pandangan bahwa wanita khususnya ibu adalah seorang yang akan melahirkan penerus generasi keluarga dan bangsa sehingga keberadaan wanita yang sehat jasmani dan rohani serta social sangat diperlukan. Wanita juga seorang pendidik pertama dan utama dalam keluarga. Kualitas manusia sangat ditentukan oleh keberadaan/kondisi dari wanita/ibu dalam keluarga. Para wanita di masyarakat adalah penggerak dan pelopor peningkatan kesejahteraan keluarga.

2. Lingkungan
Lingkungan adalah semua yang ada di lingkungan dan terlibat dalam interaksi individu pada waktu melakukan aktivitasnya. Menurut Prof.Dr.St.Munadjat Danusaputro,SH , Lingkungan hidup sebagai semua benda dan kondisi, termasuk didalamnya manusia dan tingkah perbuatannya, yang terdapat dalam ruang tempat manusia berada dan mempengaruhi hidup serta kesejahteraan manusia dan jasad hidup lainnya. Menurut Jonny Purba, Lingkungan hidup adalah wilayah yang merupakan tempat berlangsungnya bermacam-macam interaksi
sosial antara berbagai kelompok beserta pranatanya dengan simbol dan nilai.Bidan harus berpandangan bahwa lingkungan yang ada disekitar manusia khususnya wanita sangat berpengaruh terhadap kesehatan reproduksi baik lingkungan fisik, lingkungan psiko social, lingkungan biologis dan lingkungan budaya. Yang dimaksud dengan lingkungan adalah :
  1. Lingkungan fisik adalah Tempat tinggal, kendaraan dll
  2. Lingkungan Psiko sosial : Keluarga, kelompok, masyarakat
  3. Lingkungan Biologi : Hewan dan Tumbuh-tumbuhan
  4. Lingkungan Budaya : Adat istiadat

3. Perilaku
Perilaku merupakan hasil dari berbagai pengalaman serta interaksi manusia dengan ligkungannya, yang terwujud dalam bentuk pengetahuan, sikap dan tindakan. Perilaku manusia ini bersipafat holistic atau menyeluruh. Menurut Soekidjo Notoadmodjo, 1987:1 , perilaku adalah segala perbuatan atau tindakan yang dilakukan oleh makhluk hidup. Menurut Ensiklopedia Amerika, perilaku diartikan sebagai suatu aksi dan reaksi organisme terhadap lingkungannya, hal ini berarti bahwa perilaku baru akan terwujud bila ada sesuatu yang diperlukan untuk menimbulkan tanggapan yang disebut rangsangan, dengan demikian maka suatu rangsangan tertentu akan menghasilkan perilaku tertentu pula.
Bidan harus punya pandangan bahwa perilaku ibu akan mempengaruhi kehamilan, perilaku ibu dalam mencari pertolongan persalinan yang akan berpengaruh pada kesejahteraan ibu dan janin yang dilahirkan. Demikian pula perilaku ibu pada masa nifas akan mempengaruhi kesehatan ibu dan bayinya.
Adapun perilaku propesional dari bidan mencakup ;
  • Dalam melaksanakan tugasnya berpegang teguh pada filosofi, etika profesi dan aspek legal
  • Bertanggung jawab dan mempertanggung jawabkan keputusan klinis yang dibuatnya
  • Senantiasa mengikuti perkembangan pengetahuan dan keterampilan mutakhir secara berkala
  • Menggunakan cara pencegahan universal untuk mencegah penularan penyakit dan strategi pengendalian infeksi
  • Menggunakan konsultasi dan rujukan yang tepat selama memberikan asuhan kebidanan
  • Menghargai dan memanfaatkan budaya setempat sehubungan dengan praktek kesehatan, kehamilan, kelahiran, periode pasca persalinan, bayi baru lahir dan anak
  • Menggunakan model kemitraan dalam bekerja sama dengan kaum wanita/ibu agar mereka dapat menentukan pilihan yang telah diinformasikan tentang semua aspek asuhan, meminta persetujuan secara tertulis supaya mereka bertanggung jawab atas kesehatannya sendiri
  • Menggunakan keterampilan komunikasi
  • Bekerjasama dengan petugas kesehatan lainnya untuk meningkatkan pelayanan kesehatan ibu dan keluarga
  • Melakukan advokasi terhadap pilihan ibu dalam tatanan pelayanan
4. Pelayanan Kebidanan
Pelayanan kebidanan merupakan layanan yang diberikan oleh bidan sesuai dengan kewenangan yang diberikannya dengan maksud meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak dalam rangka mencapai keluarga kecil, bahagia dan sejahtera.
Pelayanan kebidanan juga disebutkan sebagai keseluruhan tugas yang menjadi tanggungjawab praktik bidan dalam system pelayanan kesehatan yang bertujuan meningkatkan kesehatan ibu dan anak dalam rangka mewujudkan kesehatan keluarga dan masyarakat.
Pelayanan kebidanan merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan, dengan sasaran : individu, keluarga dan masayrakat, yang meliputi upaya peningkatan, pencegahan, penyembuhan dan pemulihan. Layanan kebidanan dapat dibedakan menjadi :
  • Layanan Kebidanan Primer adalah Layanan yang menjadi tanggung jawab langsung bidan, misalnya : Pemeriksaan Kehamilan normal, pemberian imunisasi, dll
  • Layanan Kebidanan Kolaborasi adalah Layanan dengan bidan sebagai tim yang kegiatannya dilakukan secara bersamaan atau sebagai salah satu urutan dari sebuah proses kegiatan pelayanan kebidanan. Contoh : Bidan turut dalam penanganan bulin di RS.
  • Layanan Kebidanan Rujukan adalah Layanan yang dilakukan oleh bidan dalam rangka pelimpahan penanganan pasien ke sistem pelayanan yang lebih tinggi atau sebaliknya.Contoh pasien melahirkan dengan perdarahan di kirim ke RS.
5. Keturunan
Bidan harus berpandangan bahwa kualitas manusia diantaranya ditentukan oleh keturunan. Manusia yang sehat dilahirkan oleh ibu yang sehat. Hal ini menyangkut kesiapan wanita sebelum perkawinan, masa kehamilan, masa kelahiran dan masa nifas.
Walaupun kehamilan, kelahiran dan nifas adalah proses fisiologis namun bisa ditangani secara akurat dan benar, keadaan fisiologis akan menjadi patologis. Hal ini akan berpengaruh dengan bayi yang dilahirkannya. Oleh karena itu layanan pra perkawinan, kehamilan, kelahiran dan nifas adalah sangat penting dan mempunyai keterkaitan satu sama lain yang tidak dapat dipisahkan.

C. Manfaat paragidma kebidanan
Manfaat Paradigma Kebidanan Dalam Asuhan Kebidanan
Asuhan Kebidanan adalah penerapan fungsi dan kegiatan yang menjadi tanggung jawab dalam memebrikan pelayanan kepada klien yang mempunyai kebutuhan/masalah dalam bidang kesehatan ibu pada masa hamil, masa bersalin, nifas, bayi setelah lahir serta keluarga berencana.
Paradigma kebidanan bermanfaat bagi bidan dalam memberikan asuhan kebidanan antara lain :
1. Manfaat Bagi Bidan
• Membantu bidan dalam mengkaji kondisi klien
• Membantu bidan dalam memahami masalah dan kebutuhan klien
• Memudahkan dalam merencanakan dan melaksanakan asuhan yang berkualitas sesuai dengan kondisi klien
2. Manfaat Bagi Pasien
• Membantu klien untuk mendapatkan rasa nyaman dan aman dalam menerima asuhan kebidanan
• Membantu klien dalam meningkatkan kemampuan berperan serta sebagai individu yang bertanggungjawab atas kesehatannya
• Meningkatkan perilaku positif klien yang akan meningkatkan kesehatan ibu dan anak


D. Kesimpulan
  • Paradigma kebidanan adalah cara pandang bidan dalam memberikan pelayanan kebidanan.
  • Komponen dalam pelayanan kebidanan adalah wanita, lingkungan, perilaku, keturunan dan pelayanan kesehatan.
  • Bidan harus mempunyai paradigma bahwa wanita adalah makhluk bio-psiko-sosio-spiritual yang utuh dan unik.
  • Bidan harus mempunyai paradigma bahwa lingkungan yang ada disekitar manusia khususnya wanita sangat berpengaruh terhadap kesehatan reproduksi.
  • Bidan harus mempunyai paradigma bahwa perilaku manusia khususnya wanita sangat berpengaruh terhadap kesehatan reproduksi.
  • Bidan harus mempunyai paradigma bahwa kualitas manusia diantaranya ditentukan oleh keturunan, sehingga perlu persiapan pada masa pra perkawinan, pra kehamilan, kehamilan dan melahirkan.
  • Paradigma kebidanan yang tepat akan bermanfaat bagi bidan dalam memberikan asuhan kebidanan yang berkualitas.
            Demikianlah pembahasan ini kami buat sebaik–baiknya namun sebagai manusia penulis selalu tidak lepas dari kesalahan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun penulis sangat diharapkan untuk menyempurnakan pembahasan ini.
Adapun saran yang dapat diberikan:


https://usnahkhasanah.wordpress.com